Mutiara Sari Itulah nama bocah berusia 5 tahun. Putra mantan pemain belakang Persebaya Mohammad Nur. Mutiara mulai dua tahun separuh mata kirinya ada kelainan. ”Ada titik aneh di tengah korneanya. Kalau kena sinar langsung ngepyar. Saya kasihan dia menangis terus menahan rasa sakitnya,” cerita Cak Nur sapaan akrab ayah Mutiara. Cak Nur yang di Persebaya seangkatan Waskito dan Rusdy Bahalwan ini, lalu membawa ke RS Mata Ketintang. Hasilnya positif kena kanker mata stadium empat. ”Dokter memvonis dua tahun meninggal dunia. Dia menganjurkan harus kemoterapi selama dua bulan penuh,” sahut Tiwi Yuliati istri Cak Nur. Cak Nur tidak bisa berbuat banyak. Apalagi kondisi ekonominya pas pasan. ”Kami gak memiliki biaya sebagai itu,” aku tukang pijit urut ini. Ia lalu pasrah terhadap nasib bungsu dari tiga anaknya itu. Yang bisa dikerjakan hanya mencari pengobatan alternatif. ”Saya pikir juga percuma hanya dia harus dikemo. Toh kemo Cuma membunuh sel kanker. Malah banyak sel sel yang rusak setelah kemo,” ujar Cak Nur. Lantas apa yang dilakukannya?. Cak Nur mengaku sudah menemukan ramuan herbal sampai anaknya kini mengalami pertumbuhan yang berarti. ”Mutia jauh lebih ceria dan tidak mengeluh sakit. Menurut dokter sel sel kankernya telah tidak berkembang lagi sebab terjadi pertumbuhan sel baru sesudah dia minum Alga Gold dan Alga Tea,” aku Cak Nur.